SEKILAS INFO

PRINSIP PHT 1. BUDIDAYA TANAMAN SEHAT, 2. PELESTARIAN DAN PENDAYAGUNAAN MUSUH ALMI, 3. PENGAMATAN MINGUAN DAN 4. PETANI AHLI PHT

Jumat, 12 Juli 2013

Laporan Taksasi Kehilangan Hasil oleh OPT

I.  PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang

Pengaruh pemanfaatan teknologi maju dalam proses produksi selain dapat meningkatkan tingkat produktifitas lahan ternyata mempunyai dampak terhadap kompleksitas gangguan OPT sangat dipengaruhi oleh tingkat kerusakan  tanaman. Kerusakan tanaman karena serangan OPT dewasa ini terlihat semakin beragam. Sifat tanaman, faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik, kepadatan populasi OPT, teknik budidaya tanaman dan tindakan petani dalam mengelola usahataninya, merupakan faktor-faktor yang ikut mempengaruhi tingkat kerusakan tanaman, selain jenis OPT dan saat berlangsungnya infestasi oleh OPT yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk menekan tingkat kehilangan hasil karena serangan OPT, perlu disusun strategi pengendalian yang baik dan bersifat menyeluruh yang dapat dipertanggungjawabkan baik dari aspek ekonomi maupun ekologinya.
Untuk menyusun strategi pengendalian yang tepat guna dan berhasilguna diperlukan informasi yang akurat tentang keadaan OPT, kemampuan petani dalam mengendalikan OPT, potensi kehilangan hasil dari masing-masing daerah, kehilangan hasil yang masih terjadi di lapang, dan biaya yang masih dapat ditolerir dalam usaha pengendalian OPT.
Oleh karena itu, kegiatan monitoring kehilangan hasil akibat serangan OPT perlu secara rutin dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran susut hasil akibat serangan OPT, manfaat pengendalian dalam menyelamatkan hasil di wilayah pengamatan serta untuk mengetahui kemampuan petani dalam mengendalian serangan OPT. Dengan terkumpulnya informasi-informasi tersebut diharapkan strategi pengendalian OPT yang baik dan menyeluruh serta dapat dipertanggungjawabkan baik dari aspek ekonomi maupun ekologinya dapat segera disusun. Sehingga produksi yang hilang dapat dicegah dan pendapatan petani dapat ditingkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut Balai perlindungan Tanaman akan melakukan Uji Taksasi kehilangan Hasil oleh OPT di beberapa wilayah.


2.  Tujuan
  • Mengetahui gambaran susut hasil akibat serangan OPT.
  • Mengetahui kemampuan petani dalam mengendalikan serangan OPT.
  • Mengetahui potensi kehilangan hasil akibat serangan OPT.


Laporan Pengendalian Ulat Grayak

I. PENDAHULUAN 

         
Pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan mempunyai tujuan untuk meningkatkan produksi beras secara Nasional, yang pelaksanaannya melalui Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) untuk mencapai surpus beras 10 ribu ton ditahun 2014. Guna mensukseskan program di atas tentu diperlukan partisipasi aktif petani sebagai pelaku utama dan Stakeholder, agar semua kegiatan yang telah disusun dapat berjalan sesuai dengan harapan. Upaya pemerintah dalam memantapkan program tersebut, mulai dari tingkat pusat sampai daerah telah dibentuk posko-posko pengawalan dalam rangka mendukung P2BN, tak terkecuali Derektorat Jendral Bina Perlindungan Tanaman yang membidangi masalah gangguan Organismen Pengganggu Tumbuhan (OPT), telah menetapkan kehilangan hasil oleh OPT di bawah 3% melalui kegiatan Spot Stop yang diimpelmentasikan langsung oleh petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), disetiap daerah endemis OPT tertentu. II. Tujuan Tujuan dari kegiatan pengendalian massal dalam upaya pengamanan produksi padi antara lain : 1. Menekan perkembangan populasi hama Ulat Grayak (Spodoptera litura sp). 2. Menekan kehilangan hasil produksi dibawah 3% 3. Membantu masyarakat tani dalam mengatasi gangguan OPT

Sabtu, 02 Februari 2013

KLINIK PHT

Add caption
I. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Dalm rangka meningkatkan produksi pertanian banyak sekali hal-hal yang telah dilakukan oleh pemerintah, baik dalam skala kecil maupun skala besar yang bersifat Nasional. Semua kegiatan yang telah dilakukan tanpa disadari menimbulkan masalah baru di dunia pertanian, seperti kerusakan ekosistem, terjadinya kekebalan terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan ( OPT), dan dampak kesehatan terhadap masyarakat tani sebagai pelaku usaha.
Perubahan ekosistem lahan akibat campur tangan manusia menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat tani sebagai pelaku utama didalam melakukan budidaya tanaman. Dampak negatif yang ditimbulkan antara lain adanya timbulnya opt yang kebal terhadap jenis pestisida, sehingga biaya yang ditimbulkan akibat kegiatan pengendalian opt semakin besar yang berpengaruh terhadap biaya produksi. Dampak lain yang ditimbulkan adalah faktor kesehatan bagi petani, residu pestisida terhadap hasil produksi dan hilangnya musuh alami sebagai predator bagi hama tertentu.
Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman, mengisyaratkan setiap pengendalian opt dilaksanakan dengan penerapkan pengendalian hama terpadu (PHT). Berdasarkan uraian di atas dan mengacu pada undang-undang Nomor 12 tahun 1992 balai perlindungan tanaman sumatera selatan melalui Satker hortikultura membuat suatu terobosan melakukan kegiatan pengembangan Klinik PHT pada sentral-sentral produksi hortikultura, yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh POPT-PHP dilokasi atau diwilayah kerja masing-masing.

II. Tujuan
Kegiatan pengembangan Klinik PHT yang dilaksanakan pada sentral-sentral hortikultura bertujuan sebagai berikut :
1) Menciptaksn Masyarakat trampil dalam mengelola lahan usaha tani
2) Menyiadakan Agens Hayati sebagai bahan pengendalian opt,
3) Memberikan solusi bagi masyarakat tani dalam melakukan pengendalian,
4) Menciptakan lapangan kerja bagi petani dam keluarganya.


















KEONG MAS

Beberapa Cara Megendalian Hama Keong Mas Secara Terpadu di Tanaman Padi



Salam pertanian. Dalam dunia pertanian hama keong mas merupakan hama yang tidak asing lagi. Keong mas memakan tanaman padi muda yang baru ditanam serta dapat menghancurkan tanaman pada saat pertumbuhan awal. Serangan keong mas yang parah dapat mengakibatkan tanaman padi yang baru di tanam habis total. Saat-saat penting untuk mengendalikan keong mas adalah pada 10 hari pertama untuk padi tanam pindah dan sebelum tanaman berumur 21 hari pada sistem tabela (tanam benih secara langsung). Setelah umur tersebut, tingkat pertumbuhan tanaman biasanya lebih tinggi daripada tingkat kerusakan akibat keong.
• Musuh alami: bebek memakan keong muda. Bebek ditempatkan di sawah selama persiapan lahan tahap akhir atau setelah tanaman tumbuh cukup besar (misalnya 30-35 hari setelah tanam). keong dapat dipanen, dimasak serta dimakan.
• Pemungutan: Pungut keong dan hancurkan telurnya. Hal ini paling baik dilakukan di pagi dan sore hari ketika keong berada pada keadaan aktif. Tancapkan tongkat bambu untuk menarik keong dewasa agar meletakkan telurnya.
• Penggunaan umpan: Tempatkan dedaunan yang menarik perhatian keong agar pemungutan keong lebih mudah (tanaman yang memungkinkan adalah: pisang dan pepaya). Letakkan dedaunan tersebut ditepi-tepi sawah.
• Pengelolaan air: Keong bersifat aktif pada air yang menggenang/diam dan karenanya, perataan tanah dan pengeringan sawah yang baik dapat membantu mengurangi kerusakan. Saluran saluran air kecil (misalnya, lebar 15-25 cm dan dalam 5 cm) juga dapat dibuat, setelah persiapan lahan tahap akhir. Buat saluran-saluran kecil dengan menarik kantung berisi benda berat dengan interval 10-15 m atau di sekitar sudut-sudut sawah. Saluran-saluran kecil ini memudahkan pengeringan dan bertindak sebagai titik focus untuk mengumpulkan keong atau membunuh keong secara manual dengan lebih mudah. Apabila pengendalian air baik, pengeringan dan pengaliran air ke sawah dilakukan hingga stadia anakan (misalnya, 15 hari pertama untuk tanam pindah dan 21 hari pertama untuk tabela).
• Pengunaan tanaman beracun: Tempatkan tanaman beracun (misalnya daun Monochoriavaginalis, daun tembakau, dan daun Kalamansi pada di saluran-saluran kecil.
• Pencegahan masuk ke sawah: Tempatkan penyaring dari kawat atau anyaman bambu pada saluran keluar dan masuk irigasi utama untuk mencegah masuknya keong. Cara pengendalian ini kurang efektif karena kebanyakan keong mengubur dirinya sendiri dan “hibernasi” di sawah ketika tanah mengering.
• Pengendalian secara kimia: Gunakan pestisida yang berbahan aktif niclos amida dan deris. pilih produk-produk yang tersedia di toko pertanian yang memiliki kadar racun rendah terhadap manusia dan lingkungan.


Entri Populer